Sering sekali saya merisaukan hal-hal yang setelah saya amati lebih jauh, ternyata bukanlah masalah besar, saya terpaku pada masalah-masalah kecil dan terlalu membesar besarkannya. Contohnya bila ada orang yang menyalip kendaraan saya -- bukannya membiarkannya dan melanjutkan urusan saya, saya meyakinkan diri sendiri bahwa saya berhak untuk marah.
Saya menayangkan pertengkaran imajiner dikepala saya. Banyak yang malahan kemudian menceritakan kejadian ini kepada orang lain, bukannya malah melupakannya begitu saja.
Mengapa tidak bisa melupakan kejadian itu dan biarkan orang itu berlalu yang anti bisa saja justru mendapatkan kecelakaan ditempat lain? Cobalah bersimpati pada orang itu dan bayangkan betapa meneganggkannya berada dallam keadaan tergesa-gesa, mungkin salah satu keluarganya ada yang sedang sakit , istrinya ingin melahirkan, mungkin juga terlambat masuk kantor atau bahkan telat sekolah. Dengan cara ini, perasaan sejahtera kita tak akan terganggu dan kita terhindar dari terkena masalah pribadi orang lain.
Banyak "hal-hal kecil" serupa yang terjadi dalam hidup kita. Harus menunggu giliran, mendengarkan kritik yang tidak fair, mendapatkan bagian yang paling banyak untuk mengerjakan tugas presentasi(anak kuliahan)
Semuanya akan sangat membebani bila kita tidak belajar untuk tidak memusingkan hal-hal kecil. Bagitu banyak orang yang menghabiskan waktu dan energinya untuk "memusingkan hal-hal kecil" sehingga mereka sama sekali kehilangan sentuhan dengan keajaiban dan keindahan hidup ini.
Bila kita berniat untuk berusaha mencapai tujuan ini, kita akan menemukan bahwa kita memiliki jauh lebih banyak energi untuk menjadi lebih baik hati dan lebih lemah lembut.
No comments:
Post a Comment